- Back to Home »
- Seni Budaya »
- Unsur-Unsur Keindahan Seni
Selasa, 14 November 2017
Unsur-Unsur Keindahan Seni
Tari itu ada empat, yaitu wiraga, wirama,
wirasa dan wirupa. Keempat unsur keindahan itu yang nantinya akan kita
jabarkan menjadi 8 unsur dalam seni tari. Berbicara unsur seni tari, maka akan berbicara tentang bagaimana dikatakan seni tari. Belum dikatakan seni tari jika ke-delapan unsur yang terangkum menjadi 4 (empat) unsur bisa dipenuhi semua.
Unsur-unsur keindahan tari yang harus dipenuhi dalam mewujudkan ekspresi seni tari secara utuh dan menyeluruh, tidak boleh ada yang ketinggalan satupun. Baiklah langsung kita singgung unsur keindahan tari atau seni tari. Banyak orang yang bertanya apa saja unsur-unsur tari, apa saja unsur-unsur seni tari dan bagaimana keterangannya. Oleh karena itu alangkah baiknya kalau kita jelaskan secara lebih rinci unsur-unsur seni tari.
GERAK(WIRAGA)
Gerak merupakan unsur paling pokok dalam seni tari, Tanpa gerak tidak bisa dikatakan seni tari. bergerak merupakan bagian penting dalam seni tari.
Gerak itu meliputi gerak tubuh dari kaki sampai kepala. Semua anggota
tubuh yang bisa digerakkan maka itu bisa dikatakan gerakan tari, asalkan
memiliki makna yang terkonsep.
Gerak akan
menjadi ciri khas perwatakan tokoh yang dimainkan. Gerak yang ditata
untuk disesuaikan dengan karakter tokoh yang dibawakan penari yang
nantinya akan mempertegas semua karakter tokoh yang dimainkan melalui
gerak tari.
Dalam seni
tari, irama akan sangat membantu penari atau dancer dalam mengatur gerak
dan menguatkan gerak. Irama akan terbentuk dengan sendirinya oleh alat
musik, dan irama yang disusun harus disesuaikan dengan karakter tokoh
yang dibawakan oleh penari. Jangan sampai irama malah akan membuat
tarian menjadi rancu yang disebabkan ketidak cocokan antara karakter
perwatakan tokoh dengan irama pengiringnya. Gerak dalam sebuah tari
dapat menjelaskan ekspresi perasaan, seperti marah, sedih, romantis,
senang dan lain-lain sesuai karakter tokoh yang dibawakan.
IRAMA(WIRAMA)
Dalam seni tari atau pertunjukan seni tari baik tari rakyat, tari tradisional maupun tari modern atau tari kreasi baru, irama menjadi sangat penting karena dapat membantu penari dalam mengatur gerak dan menguatkan gerak yang dilakonkanya. Irama biasanya tercipta oleh alat musik dan irama yang disusun harus disesuaikan dengan karakter tokoh yang dibawakan oleh penari. Jika tidak cocok dengan karakter tokohnya maka tentunya akan menjadi kacau.
Alat istrumental menjadi pengiring wajib bagi seorang penari. Alat ini juga bisa berupa alat musik tradisional maupun alat musik modern yang disesuaikan dengan karakter tokohnya.
PERASAAN (WIRASA)
Tidak asal bergerak, atau dengan kata lain tidak bergerak asal-asalan. Namun lebih pada penjiwaan setiap gerakan. Gerak dalam sebuah tarian harus dapat menjelaskan ekspresi perasaan yang diharapkan. Perasaan marah tidak hanya gerakanya yang keras namun ini akan menyangkut pula mimik wajah. Begitu pula suasana sedih, senang dan lain-lain akan disesuaikan dengan karakter tokoh yang dibawakan.
Yang
perlu diingat bahwa hal ini akan menjadi luar biasa apabila diperkuat
dengan unsur wirama yang mendorong seseorang masuk dalam situasi
perasaan saat itu. Dengan lantunan musik lembut akan mendukung suasana
sedih. Lantunan musik gembira akan membuat penikmat tarian menjadi larut
terbawa oleh suasana.
WUJUD (WIRUPA)
Berbicara
wirupa maka akan berbicara tentang wujud dan sesuatu yang memang bisa
dinikmati dengan mata. Rupa bisa dikatakan sebagai tampilan tari. Dalam
hal ini yang berhubungan dengan apa yang dilihat oleh penonton pada diri
penari. Dengan kata lain, apa saja yang dipakai penyanyi dalam hal ini
make up, kostum, asesoris dan lain sebagainya. Busana, asesoris, make
up,
harus dapat
menjelaskan karakter tokoh yang dibawakan.Tampilan tersebut dapat
diwujudkan melalui penataan busana dan tata rias penari.
Gerak
Gerak dapat diungkapkan dengan bermacam-macam. Diantara berbagai macam gerak itu, salah satu diantaranya ada yang mengandung unsur keindahan (sedap dipandang mata), setiap gerakan memiliki makna.Tetapi mengingat bahwa seni tari merupakan salah satu cabang kesenian yang juga merupakan salah satu hasil budi manusia, maka unsur dasar tari utama yang berwujud gerak itu, tidak semua gerak dapat dikatakan gerak tari. Gerak yang berfungsi sebagai materi gerak pokok tari hanyalah gerakan-gerakan dari bagian tubuh manusia yang telah diolah dari gerak keadaan wantah menjadi suatu bentuk gerak tertentu. Dalam istilah kesenian, gerak yang telah mengalami stilisasi atau distorsi. Yang memang direncanakan, diformat, dibentuk. Terkadang dibuat sederhana dan terkadang dibuat agak rumit.
Dari hasil pengolahan suatu gerakan atau gerak yang telah mengalami sitisasi atau distorsi inilah nanti lahir dua jenis gerak tari. Yang pertama gerak tari yang bersifat gerak murni dan yang kedua bersifat gerak maknawi.
Gerak murni adalah gerak tari dari hasil pengolahan gerak wantah yang dalam pengungkapannya tidak mempertimbangkan suatu pengertian dari gerak tari tersebut. Disini yang dipertimbangkan adalah faktor nilai keindahan gerak tarinya saja. Misalnya gerak-gerak memutar tangan pada pergelangan tangan, beberapa gerak leher seperti pacak-jangga di Jawa, dan sebagainya.
Sedangkan yang dimaksud dengan gerak maknawi adalah gerak wantah yang telah diolah menjadi suatu gerak tari yang dalam pengungkapannya mengandung suatu pengertian atau maksud disamping keindahannya. Misalnya dalam tari angsa, kita dapat melihat gerak tari yang menggambarkan angsa yang sedang terbang atau menyelam.
Jika disuatu daerah memiliki kebiasaan berburu misalnya, maka tercipta tari dengan busur dan anak panah sebagai asesoris yang kemudian menjelaskan seorang penari yang sedang melakukan perburuan.
Sebuah gerakan tari itu bisa dilakukan apa adanya namun bisa juga dengan penyederhanaan gerakan, artinya gerakannya harus disederhanakan agar tidak terkesan seperti pemain teater atau film. Gerakan tari lebih mengarah pada gerakan simbol-simbol. Suatu contoh untuk gerakan berburu, maka tidak perlu memasang busur panah sungguhan, namun cukup gerakan gemulai bahwa penari sedang memanah. Lihat pula asesoris atau perlengkapan tari dalam hal ini adalah busur dan anak panah. Maka anak panah dibuat tumpul, busur panah tidak ada pegasnya dan cara memegangnya tidak harus digenggam kuat dan erat.
Sumber: http://www.senibudaya.web.id/2015/11/unsur-unsur-seni-tari.html